Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Januari 2018
  Masa Biasa Pekan 3
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
  1 2 3 4 5
28 29 30 31      

Rabu, 24 Januari 2018
 
  St. Fransiskus dari Sales, uskup dan pujangga gereja  
 
UJUD GEREJA INDONESIA:
"Semoga Gereja menaruh perhatian serius dan mengambil
langkah nyata untuk mengatasi masalah di mana banyak anak
muda Katolik ragu, goyah dan akhirnya meninggalkan iman."
 
 
 
2 Sam 7:4-17 | Mzm 89:4-5.27-30 | Mrk 4:1-20

Aku akan membangkitkan keturunamu dan Aku akan mengokohkan kerajaannya (2 Sam 7:4-17)

Waktu itu Raja Daud ingin mendirikan rumah bagi Tuhan. Maka datanglah sabda Tuhan kepada Natan, demikian, “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud. Beginilah Firman Tuhan: Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku? Tidak pernah Aku diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini, tetapi Aku selalu mengembara dalam kemah sebagai kediaman. Selama Aku mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, pernahkah kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan menggembalakan umat-Ku, Aku bersabda: Mengapa kamu tidak mendirikan bagi-Ku rumah dari kayu aras? Oleh sebab itu, katakanlah begini kepada hamba-Ku Daud: Beginilah sabda Tuhan semesta alam. Akulah yang mengambil engkau dari padang ketika engkau menggiring kambing domba! Engkau Kuambil untuk Kujadikan raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani, dan telah melenyapkan segala musuhmu dari hadapanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan atau pun ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu, sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan keamanan kepadamu terhadap semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan kepadamu, Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi putera-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang, dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.” Tepat seperti perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada Daud.

 
MENELPON sahabat dan patnerku dalam gerakan ekumene SKGI, Bpk. Abraham Alex Tanusaputra, ketika sedang diadakan SKGI di Medan, saya menyampaikan apa yang saya yakini sebagai pesan Tuhan bagi gerakan ini. "Tuhan menakdirkan kita untuk menjadi benih kecil yang ditaburkan di tanah, tetapi bukan kita yang akan menikmati hasil dari benih ini. Yang akan menikmati adalah orang-orang dari generasi berikut. Kita tak boleh sedih karena hanya menjadi benih kecil, sebab Kristus pun harus mati dahulu sebelum menegakkan kerajaan-Nya melalui kebangkitan", pesanku saat itu. Semoga benih kecil ini sekali waktu menjadi pohon besar tempat banyak burung bersarang di ranting-rantingnya.

RAJA DAUD telah berhasil mempersatukan suku-suku Yakub di bawah pemerintahannya. Tanda-tanda kebesaran kerajaan itu telah nampak. Sadar akan penyertaan Tuhan atas dirinya, Daud berpikir untuk membalas kebaikan itu. Penghormatan Daud hendak diwujudkan dengan membangun sebuah rumah, menggantikan kemah Tuhan. Namun Daud agak berlebihan menilai diri. Di mata Tuhan ia tetap kecil dan hanya memperoleh semua kemuliaan karena karunia Tuhan. Melalui Natan, Tuhan mengingatkan Daud untuk tetap setia pada peranan yang digariskan Tuhan. Oleh Yesus, peranan itu disebut sebagai benih yang ditaburkan di ladang. Tidak semua benih jatuh di tanah subur, tetapi yang jatuh di tamah yamg baik memberi hasil melimpah. Tanpa menyadari peran kecil ini, manusia akan menyombongkan diri di hadapan Tuhan.

HARI KETUJUH Pekan Doa Sedunia kita isi dengan penekanan ini. Kita tak boleh berputus asa ketika melihat upaya gerakan kesatuan gereja-gereja tidak membawa hasil secepat yang kita harapkan. Yesus tetap sabar menabur benih dan percaya bahwa sedikit dari benih itu akan bertumbuh dan memberi hasil berlipat-libat. Jika semangat itu kita terapkan di dalam penghayatan iman ekumene, kita tidak akan berhenti berusaha, karena cepat atau lambat akan ada benih kecil yang jatuh di tanah subur dan memberi hasil berlimpah. Pengalamanku mengatakan, bahwa buah pertama yang saya peroleh bukanlah peningkatan kuantitas umat, tetapi sukacita boleh turut berpartisipasi dalam gerakan yang dikehendak Kristus. (ap)

Di akhir Pekan Doa Sedunia ini, ya Tuhan, kami memohon, teguhkanlah kami agar tidak putus asa dan terus berjuang demi kesatuan Gereja-Mu. Amin.

© 2018 twm

Mazmur Tanggapan (Mzm 89:4-5.27-28.29-30; R: 29a)

Ref: Bagi dia Aku akan memelihara kasih setia-Ku untuk selama-lamanya.

  1. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku hendak bersumpah kepada Daud, hamba-Ku, Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun-temurun.”
  2. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan Gunung Batu keselamatanku.” Aku pun akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi yang tertinggi di antara raja-raja bumi.
  3. Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa, dan takhtanya seumur langit.
 

Seorang penabur keluar untuk menabur (Mrk 4:1-20)

Pada suatu hari Yesus mengajar di tepi danau Galilea. Maka datanglah orang yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia terpaksa naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh, lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu ada di darat, di tepi danau itu. Dan Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dalam bentuk perumpamaan. Dalam ajaran-Nya itu Yesus berkata kepada mereka, “Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga benih itu tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan subur dan berbuah. Hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat.” Dan Yesus bersabda lagi, “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
Ketika Yesus sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid menanyakan arti perumpamaan itu. Jawab-Nya, “Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya sekalipun melihat mereka tidak menangkap, sekalipun mendengar mereka tidak mengerti, biar mereka jangan berbalik dan mendapat ampun.” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan sabda. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat sabda itu ditaburkan ialah mereka yang mendengar sabda, lalu datanglah iblis dan mengambil sabda yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga, yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang-orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi sabda itu tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, mereka segera murtad. Dan yang lain, yang ditaburkan di tengah semak duri ialah yang mendengar sabda itu, tetapi sabda itu lalu dihimpit oleh kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain sehingga sabda itu tidak berbuah. Dan akhirnya, yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enampuluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.”


HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge