|
Home | News | Opinion | Contact Us |
|||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642 | SEARCH:
|
|||||||
SVD Batam | SOVERDIA (Awam SVD) | Pelayanan Kitab Suci | Pelayananan Internasional | Liturgi dan Devosi | Tirta Wacana |
---|
OPINI | "Aku sepenuhnya menyerahkan diriku kepada kehendak Tuhan dan membiarkan Ia mewujudkan keinginanNya atas diriku. Jika Ia mengijinkan sesuatu yang lebih berat menimpa diriku, aku masih tetap siap sedia dan menerima semuanya dari tanganNya " (Arnoldus Janssen) |
||
|
|
EKUMENE: |
|||
---|---|---|---|
oleh Aurelius Pati Soge*) |
halaman 1 dari 4 |
||
SELAMA kurang lebih sepuluh tahun terakhir saya membangun pelayanan khusus lintas gereja sebagai sebuah wujud dialog profetis dengan sesama umat yang percaya kepada Kristus, namun menyebar di dalam aneka gereja dan denominasi Kristiani. Setiap tahun beberapa kali saya berkotbah di lingkungan gereja-gereja non Katolik, baik gereja-gereja tradisional seperti GKI, GPIB, GKJW, maupun gereja-gereja evangelis seperti Pentekosta, Bethel, Bethany, dan sebagainya. Mungkin ada yang bertanya, mengapa saya melibatkan diri di dalam pelayanan gereja-gereja non Katolik, termasuk di lingkungan gereja-gereja yang “kurang menghargai” wajah tradisional Gereja Katolik. Saya memiliki dua pertimbangan personal. Pertama, setiap tanggal 18-24 Januari, kita secara khusus menyelenggarakan Pekan Doa Sedunia untuk persatuan gereja-gereja. Kedua, setiap hari Jumat Agung, dalam bagian doa umat meriah, secara khusus kita mendoakan persatuan umat Kristiani yang tercerai berai. Bagi saya, doa perlu ditunjang oleh aksi-aksi nyata yang menjembatani perbedaan-perbedaan. Gereja-gereja dan denominasi-denominasi Kristiani memiliki konsep-konsep teologi dan ritus yang berbeda-beda, tetapi bersumber dari teks yang sama, yakni Kitab Suci, yang memuat sejarah keselamatan. Saya memusatkan perhatian pada bidang ini, yakni eksplorasi pesan-pesan alkitabiah untuk menjembatani perbedaan-perbedaan tersebut, menjadi sumbangan bagi gerakan ekumenis gereja. Sumbangan ini kecil, namun saya percaya akan paradigma benih yang ditabur, yakni “ada yang jatuh di tanah subur yang memberi hasil seratus kali lipat, enam puluh kali lipat atau tiga puluh kali lipat” (bdk. Mat 13:8). |
|
Pelayanan Lintas Gereja: pro dan kontra Ketika melayani gereja-gereja non Katolik, baik gereja-gereja tradisional seperti GKI, GPIB, GKJW, maupun gereja-gereja rumpun evangelis seperti Bethel, Pentekosta, Bethany, menjadi semakin tinggi frekuensinya, ada banyak umpan balik, baik yang mendukung maupun yang menentang. Yang menariknya, dukungan banyak saya peroleh dari lingkungan non Katolik dan sedikit dari pihak Katolik, sementara tantangan datang dari umat dan hirarki Katolik sendiri. Saya memilih dua email untuk ilustrasi nuansa pro kontra tersebut.
|
||||
Tentu saja kedua email tersebut sama sekali tidak mewakili pendapat seluruh jemaat di gereja masing-masing, namun bisa memberi kesan, bahwa pelayanan seperti ini tidak akan memuaskan semua pihak, malahan tetap menyulut kontroversi, yang jika tidak ditanggapi dengan bijaksana justru potensial membawa masalah lebih lanjut.............. SELANJUTNYA |
|||||
*) Dipresentasi dalam simposium misiologi di Aditya Wacana: Pusat Penelitian Agama dan Kebudayaan, Malang, tanggal 22 Januari 2015 | PAGE 1, 2, 3, 4 | ||||
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge |