Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Agustus 2018
  Masa Biasa Pekan 21
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
      1 2 3
26 27 28 29 30 31  

Minggu, 26 Agustus 2018
 
  St. Zepherinus, paus dan martir  
 
UJUD GEREJA INDONESIA:
"Semoga Gereja sungguh-sungguh membentuk, menyiapkan dan mendidik generasi muda agar mampu dan tangguh menanggapi persoalan-persoalan sosial dan politik secara cerdas, intelektual dan bermoral."
 
 
Yos 24:1-2a.15-17.18b | Mzm 34:2-3.16-23 | Ef 5:21-32 | Yoh 6:60-69

Kami akan beribadah kepada Tuhan sebab Dia lah Allah kita (Yos 24:1-2a.15-17.18b)

Menjelang wafatnya, Yosua mengumpulkan semua suku Israel di Sikhem. Dipanggilnya para tua-tua, para kepala, hakim dan para pengatur pasukan Isarel. Mereka berdiri di hadapan Allah. Maka berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu, “Jika kamu menganggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah: kepada dewa-dewa yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang Sungai Efrat, atau kepada dewa orang Amori yang negerinya kamu diami ini? Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan.” Maka bangsa itu menjawab, “Jauhlah dari kami meninggalkan Tuhan untuk beribadah kepada allah lain! Sebab Tuhan, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan. Dialah yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui. Kami pun akan beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah kita.”

SEBUAH perkawinan yang baik dan langgeng tidak berarti bebas dari perbedaan pendapat dan konflik. Kepribadian suami isteri bisa begitu berbeda, tetapi karena ada nilai penting yang menjadi roh relasi itu, yakni cinta. Ketika cinta itu memberi hidup, sukacita dan kedamaian, perbedaan dan konflik sering tidak lebih daripada bunga-bunga hidup, yang sebentar muncul lalu hilang ditelan oleh kebahagiaan yang memenuhi hati. Para suami isteri yang baik akan selalu memberi perhatian pada roh dan hidup ini, sehingga cinta mereka menjadi kekuatan seluruh keluarga..

JAWABAN Petrus terhadap tantangan Yesus merupakan langkah besar yang menentukan masa depan mereka. Para murid tidak sanggup mencerna beratnya ajaran tentang Roti Hidup dan akibat yang menyertainya. Mereka meninggalkan Yesus. Tetapi Petrus dan semua rasul lain tidak pergi. Mereka memilih tinggal dengan Yesus, karena seluruh kata-kata Yesus adalah Sabda Kebenaran yang memberi sukacita. Sabda Yesus itu adalah roh dan hidup. Para murid telah menemukannya, tak ada alasan meninggalkan Yesus, karena di dalam Yesus kepenuhan iman terjadi. Keputusan para murid ini mencerminkan rantai iman yang membawa sukacita sejak Perjanjian Lama, seperti yang dilakukan oleh Yosua beserta anak-anak Israel. Keputusan yang sama diharapkan hadir di dalam jemaat Kristiani. Paulus menekankan pentingnya cinta itu dalam relasi suami isteri, karena di sana ada nilai yang jauh lebih besar, yakni cerminan relasi Kristus dan umat-Nya. Ketika Yesus menjadi inti hidup, umat beriman memiliki roh dan hidup, keselamatan ada di depan mata. Tak ada jalan lain selain Kristus.

KEPUTUSAN Petrus dan para rasul lain untuk tetap ada bersama Yesus membahasakan kerinduan segenap orang beriman pencari kebenaran. Bagi kaum pencari keuntungan, kata-kata Yesus itu pukulan mematikan. Bagi kaum pencari keselamatan, kata-kata Yesus adalah dorongan untuk lebih dalam merenung. Ada banyak perbedaan antar pribadi yang perlu dijembatani. Ada perselisihan yang harus didamaikan. Ada penderitaan yang harus dtanggung. Namun ketika Kristus menjadi roh dan hidup, kita bisa melewati semua dengan penuh sukacita. (ap)

Sentuhlah hati kami dengan jamahan salib cinta-Mu, ya Yesus, agar kami memahami, Engkaulah satu-satunya roh dan hidup bagi kami. Amin.

© 2018 twm


Mazmur Tanggapan (Mzm 34:2-3.16-23; R: ...)

Ref: Kecaplah betapa sedapnya Tuhan.

  1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu, puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah, biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
  2. Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya tertuju kepada teriak mereka minta tolong. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
  3. Apabila orang benar itu berseru-seru Tuhan mendengarkan. Dari segala kesesakannya, mereka Ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
  4. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu. Ia melindungi segala tulangnya dan tidak satu pun yang patah.
  5. Kemalangan akan mematikan orang fasik, dan siapa yang membenci orang benar akan menanggung hukuman. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.
 

Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat (Ef 5:21-32)

Saudara-saudara, hendaklah kamu saling merendahkan diri dalam takut akan Kristus. Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seolah-olah kepada Tuhan, sebab suami adalah kepala isteri sebagaimana Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian pulalah isteri hendaknya tunduk kepada suami dalam segala suatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat, dan telah menyerahkan diri bagi jemaat untuk menguduskannya, setelah menyucikannya dengan air dan firman. Maksudnya ialah supaya dengan demikian Kristus menempatkan jemaat di hadapanNya dalam keadaan cemerlang, tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi kudus dan tidak bercela. Demikian pula seorang suami harus mengasihi isterinya seperti tubuhnya sendiri, maka yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri. Sebaliknya ia merawat dan mengasuhnya seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuhNya. Karena itu, laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Rahasia ini sungguh besar. Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dengan jemaat.

 

Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal (Yoh 6:60-69)

Setelah Yesus menyelesaikan ajaran-Nya tentang roti hidup, banyak dari murid-murid-Nya berkata, “Perkataan ini keras! Siapakah yang sanggup mendengarkannya?” Yesus dalam hatinya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu. Maka berkatalah Ia kepada mereka, “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? Lalu bagaimana kalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna! Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.” Sebab Yesus tahu dari semula siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. Lalu ia berkata, sebab itu telah kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.” Mulai dari waktu itu banyak murid mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti Yesus. Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya, “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Jawab Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”


HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge